Minggu, 28 September 2014

Inspirasi Dari Sebuah Ruang Operasi

Standard
Alhamdulillah saya dapat sumber inspirasi baru dan semangat hidup dari artikel kaskus sofanzani, yang saya baca artikelnya tadi pagi, sedikit share motivasi dari analogi sebuah ruang operasi, ayolahh semua mari kita berhenti mengeluh, mengeluh dalam hal cinta kah, hal bisnis lah, ataupun hal-hal lain yang membuat hidup kita menjadi lemah dan semangat untuk hidup tiba-tiba hilang di telan bumi, dan di datangi badai dahsyat :D

contoh hal kecil saja salah satunya ada seorang pasangan yang menjalin hubungan sudah cukup lama, hanya gara-gara misskomunikasi semua bisa jadi hancur, padahal si salah satu pihak sudah menjelaskan dan pihak lain bersifat egois dan tak mau tau alasanya yang membuat hubungan menjadi lemah dan lama kelamaan kedua pihak tersebut pisah, walaupun salah satu pihak ternyata sudah sangat berat untuk melepaskan hubungan yang lama tersebut, teteapi pihak lain tak mau mendengarkan lagi alasan apapun, dan akhirnya putus, setelah beberapa hari salah satu pihak mempunyai pasangan baru, dan pihak satunya merasa sedih, serasa hidup sudah berakhir, padahal sdh tau mantanya punya sifat egois tapi dia berjuang terus untuk menjelaskan, dan semua terjadi. sakitnyaa tuhhhh di siniiiiiiiii!!! *nunjuk hati ayam hahaha :D
ayolah semua mari berfikir lagi dengan semangat yang baru dan semangat yang kuat





















Ketika masuk ruang operasi, berarti kita sudah harus siap dengan segala kemungkinan yang terjadi, kita siap dengan rasa sakitnya, kita siap dengan prosesnya, kita siap dengan apapun hasilnya yang terjadi setelah semua proses berhenti.

Ketika tindakan operasi itu dilakukan terhadap kita, kita disakiti, disayat, dilukai, belum lagi kita masih harus merasakan sakitnya pasca-operasi. Bukan hal yang mudah, bukan hal yang menyenangkan untuk dilewati...

Tapi apakah proses menyakitkan tersebut dilakukan untuk menyiksa kita?


Tidak, proses tersebut justru dilakukan untuk menyehatkan kita, membuang penyakit yang bersemayam di tubuh kita.

memang menyakitkan, tapi apa artinya sakit satu kali dibanding terus menerus tersiksa dengan penyakit yang ada?

...................................................................................................................................................................
Begitupun ketika kita dikhianati, kita memang disakiti, sakit sekali. Tapi anggap saja itu merupakan proses "pembuangan penyakit" yang ada di hidup kita.

Jika kita tidak disakiti, pengkhianat-pengkhianat tersebut akan terus menggerogoti kita perlahan, merugikan kita jauh lebih dalam, jauh lebih ganas. Dan kita tidak sadar akan hal itu.

Berterimakasihlah kepada mereka, karena kita akhirnya tau jika mereka harus dibuang jauh-jauh dari hidup kita....
....................................................................................................................................................................
Ketika rasa sakit dan kecewa itu masih ada, mari kita anggap itu adalah "rasa sakit pasca operasi", yang akan segera hilang, berganti dengan kebahagiaan, berganti dengan jiwa kita yang baru, jiwa yang lebih kuat untuk menghadapi hidup
.................................................................................................................................................................Ketika semua kejadian telah terjadi, maka kini waktunya move on, hidup kita terlalu singkat untuk meratapi orang-orang yang bahkan tidak pernah peduli terhadap kita.

Lepaskan semua sampah masa lalu yang masih tergenggam erat di kedua tangan kita. Karena Tuhan pasti sedang mempersiapkan sesuatu yang baru, lebih baik dan lebih banyak daripada apa yang kita genggam kini.


SEMANGATTTTT!!!!!!!!






0 komentar:

Posting Komentar