Minggu, 16 November 2014

ANALISA MESH

Standard
Metode Arus Mesh, atau juga disebut dengan Metode Arus Loop, hampir sama dengan metode Arus Cabang dalam penggunaan persamaan KVL dan hukum Ohm untuk menghitung arus pada rangkaian. Yang membedakannya dengan metode Arus  Cabang adalah metode ini tidak menggunakan KCL, dan biasanya memiliki variabel yang tidak diketahuinya lebih sedikit dari pada metode arus cabang.
Arus Mesh, metode konvensional
Kita llihat bagaimana metode ini menyelesaikan contoh rangkaian yang sama seperti contoh sebelumnya
mesh 1
Langkah pertama pada metode arus mesh adalah mengidentifikasi loop-loop pada rangkaian yang mencakup semua komponen. Pada rangkaian contoh di atas, loop yang pertama terbentuk dari B1, R1, dan R2, dan loop yang kedua terbentuk dari B2, R2, dan R3. Bagian yang tampak aneh dari metode arus mesh adalah kita mengumpamakan arusnya bergerak mengitari masing-masing loop. Pada kenyataannya, nama metode ini didapatkan dari caranya menghubungkan (meshing) arus bersama-sama seperti menghubungkan gear.
mesh 2
Arah arus ini dipilih sembarang, sama seperti metode arus cabang, tetapi persamaan yang didapatkan lebih mudah untuk diselesaikan bila ada arus-arusnya memiliki arah yang sama melewati komponen interseksinya (perhatikan bagaimana arus I1 dan I2 keduanya sama-sama menuju ke bagian bawah dari R2, dimana R2 ini merupakan komponen interseksinya). Bila arah yang kita asumsikan salah, maka akan menghasilkan nilai arus yang negatif.
Langkah selanjutnya adalah memberi tanda polaritas tegangan pada resistor-resistor sesuai dengan arah arus mesh. Ingat bahwa terminal resistor yang dimasuki arus adalah terminal bertanda positif, dan terminal lainnya bertanda negatif. Polaritas baterai tentu saja mengalirkan arus dari teminal positif menuju terminal negatif, kebetulan pada contoh ini arah arus yang dihasilkan baterai “sama” dengan arah arus perumpamaannya.
mesh 3Dengan menggunakan hukum tegangan kirchhoff (KVL), kita dapat menerapkannya pada masing-masing loop, sehingga menghasilkan persamaan yang berisikan tegangan drop dan polaritasnya. Sama seperti metode arus cabang, kita akan mengganti tegangan drop pada resistor diganti dengan perkalian antara arus mesh dengan resistansi (dalam ohm) . Sedangkan untuk komponen dimana kedua arusnya bertemu bersama, kita akan menuliiskannya dalam bentuk persamaan dengan arus resistor adalah jumlah dari kedua arus mesh.
Penjejakan pada loop sebelah kiri dimulai dari titik pojok kiri atas dan bergerak berlawanan dengan arah jarum jam (titik  awal bebas dipilih dari mana saja), mengukur polaritas masing-masing komponen menggunakan voltmeter, kita mendapatkan persamaan berikut ini:
-28 + 2 (I1 + I2) + 4I1 = 0
Perhatikan bahwa bagian suku tengah dari persamaan itu merupakan jumlahan dari arus mesh (I1 + I2) adalah arus yang mengalir pada resistor R2. Hal ini dikarenakan arus mesh I1 dan I2mempunyai arah yang sama (sama-sama masuk termminal yang bertanda positif) melewati R2sehingga mempunyai tanda yang sama.  Dengan melakukan beberapa  operasi matematika diperoleh
- 28 + 2(I1 + I2) + 4I1 = 0 bentuk persamaan yang asli
- 28 + 2I1 + 2I2 + 4I1 = 0
- 28 + 6I1 + 2I2 = 0              adalah betuk persamaan yang paling sederhana
Kita sudah mendapatkan satu persamaan dari dua variabel yang tidak diketahui (I1 dan I2). Untuk mendapatkan dua variabel yang tidak diketahui ini, kita harus mempunyai minimal dua persamaan. Bila kita menjejaki loop yang lainnya pada rangkaian itu, kita akan mendapatkan persamaan KVL lainnya sehingga cukup untuk memeperoleh solusinya (nilai I1 dan I2). Kita mulai dari pojok atas kiri dari loop sebelah kanan dan bergerak berlawanan arah jarum jam:
-2(I1 + I2) + 7 – 1I2 = 0
Disederhanakan menjadi
-2I1 – 3I2 + 7 = 0
Sekarang, dengan dua persamaan ini, kita bisa menggunakannya untuk mendapatkan nilai I1 dan I2:
-28 + 6I+ 2I2 = 0                               persamaan KVL 1
-2I1 – 3I2 + 7 = 0                                 persamaan KVL 2
Persamaan disusun ulang agar memepermudah perhitungan
6I1           +             2I2           =             28
-2I1         +             -3I2         =             -7
Anda bisa menyelesaikannya dengan banyak cara. Bisa cara  eliminasi, subsitusi, atau menggunakan metode determinan matriks. Maka solusinya adalah
I1 = 5 A
I2 = -1A
Setelah mendapat solusinya kita kembalikan ke rangkaian awal:
mesh 4
Nilai negatif 1 ampere untuk I2 menunjukkan bahwa arah arus I2 yang kita umpamakan tadi adalah arah yang salah, karena arah yang sebenarnya merupakan kebalikan dari arah yang kita asumsikan tadi. Maka, dengan mengubah arah arus I2, nilainya menjadi positif 1 ampere:
mesh 5
Setelah arah arus I2 diubah,maka polaritas tegangan R2 dan Rjuga berubah. Kita dapat menghitung drop tegangan pada masing-masing resistor. Dari gambar di atas, kita dapat menghitung.
VR1 = (4 Ω) (5 A) = 20 V (tanda positifnya berada di terminal sebelah kanan)
VR3 = (1 Ω) (1 A) = 1 V (tanda positif berada di terminal sebelah kiri)
Nilai VR1 dan VR3 sudah kita dapatkan, namun apa yang terjadi dengan resistor R3?
Arus mesh I1 arahnya menuju kebawah R2, sedangkan arah arus mesh I2 arahnya ke atas R2. Untuk mendapatkan nilai arus yang mengaliri R2, kita harus melihat bagaimana arus mesh I1 dan Iberinteraksi (pada kasus ini I1 dan I2 mempunyai arah yang berlawanan), maka kita harus menjumlahkannya secara aljabar. Karena arah arus I1 ke bawah sebesar 5 ampere, dan I2 keatas sebesar 1 ampere, maka arah arus yang mengalir pada R2 adalah 4 ampere ke arah bawah.
mesh 6Berarti, drop tegangan pada R2 dapat dihitung
VR2 = (2 Ω) (4 A) = 8 V (tanda positifnya berada di terminal sebelah atas)
Keuntungan utama dari analisa Mesh ini adalah kita akan mendapatkan persamaan yang lebih sedikit dari pada analisa cabang. Keuntungan ini akan lebih terasa bila kita mempunyai rangkaian seperti pada gambar berikut ini:
mesh 7Bila kita menggunakan analisa arus cabang, kita akan mempunyai lima variabel yang tidak diketahui yaitu I1, I2, I3, I4, dan I5. Berarti sekurang-kurangnya anda harus memiliki lima persamaan untuk mendapatkan solusinya. Lima persamaan ini diperoleh dari dua persamaan KCL dan tiga persamaan KVL (dua persamaan KCL pada node, dan tiga persamaan KVl pada tiap loop):
mesh 8
I1 + I2 + I3 = 0                                       KCL pada node 1
-I3 + I4 – I5 = 0                                     KCL pada node 2
EB1 + I2R2 + IR1 = 0                             KVL loop kiri
-I2R2 + I4R4 + I3R3 = 0                       KVL loop tengah
-I4R4 + VB2 – I5R= 0                         KVL loop kanan
Lebih baik anda tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menyelesaikan persamaan-persamaan  ini. Persamaan ini terlalu banyak dan memakan terlalu banyak waktu untuk diselesaikan.  Namun, apabila anda menggunakan analisa mesh, anda akan memperoleh persamaan yang lebih sedikit.
mesh 9
- EB1 + R2(I1 + I2) + I1R1 = 0                             KVL loop kiri
- R2(I2 + I1) – R4(I2 + I3) – I2R3 = 0                   KVL loop tengah
R4(I3 + I2) + EB2 + I3R5 = 0                                  KVL loop kanan
Dengan persamaan yang lebih sedikit ini, maka anda dapat menghitungnya lebih mudah, nyaman, dan lebih cepat.
Rangkaian lain yang bisa diselesaikan dengan analisa mesh adalah jembatan Wheatstone yang tidak seimbang. Seperti contoh berikut ini:
mesh 10Karena rasio dari R1/R4 dan R2/Radalah tidak sama, maka jembatan ini tidak seimbang. Sehingga resistor Rakan dialiri arus dan ada drop tegangan pada R3. Seperti pada pembahasan sebelumnya, rangkaian ini tidak bisa dianalisa menggunakan metode seri-paralel.
Kita dapat menggunakan metode arus cabang pada rangkaian ini, tetapi dengan menggunakan metode arus cabang maka akan dihasilkan enam variabel arus yang tidak diketahui (yaitu I1sampai I6) sehingga persamaan yang dihasilkan pun terlalu banyak dan membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan solusinya. Maka kita dapat menggunakan analisa mesh yang menghasilkan variabel dan persamaan yang lebih sedikit.
Langkah pertama analisa mesh adalah menentukan arus mesh pada semua bagian rangkaian. Perhatikan gambar rangkaiannya, ada dua tempat (loop) yang berisi arus mesh:
mesh 11Arah arusnya bisa dipilih sembarang. Namun, dua arus mesh saja tidak cukup, karena I1 ataupun Itidak/belum menjangkau baterai. Berarti kita harus menambah arus mesh yang ketiga, yaitu I3:
mesh 12
Disini, kita memilih loop arus I3 bergerak dari bagian bawah baterai, melalui R4, melalui R1, dan kembali ke bagian atas baterai. Sebenarnya jalur ini bukan satu-satunya jalur yang bisa dipilih untuk I3, tetapi jalur ini dipilih karena sepertinya jalur ini adalah yang sederhana. (Sebagai contoh: jalur  lain yang bisa anda pilih untuk Iadalah dari terminal negatif baterai menuju R5, lalu keR2, dan kembali ke terminal positif baterai)
Selanjutnya kita harus menetukan polaritas dari drop tegangan pada resistor-resistor, berdasarkan arah arus yang telah kita umpamakan tadi.
mesh 13Perhatikan gambar, ada hal penting disini: pada resistor R4, polaritas tegangan akibat arus-arus yang melewatinya tidaklah sama. Ini dikarenakan arus mesh (Idan I3) melewati R4 tidak dalam arah yang sama. Namun, masalah ini bukanlah penghalang penggunaan analisa mesh, tetapi ini akan menimbulkan sedikit kerumitan. Lanjut ke tahap berikutnya.
Persamaan KVL untuk loop bagian atas sebelah kanan, bergerak searah jarum jam, diperoleh:
50I1 + 100(I1 + I2) + 150(I1 + I3) = 0
Lalu kita keluarkan variabel yang berada dalam kurung menjadi
50I1 + 100I1 + 100I2 + 150I1 + 150I3 = 0
Disederhanakan menjadi
300I1 + 100I2 + 150I3 = 0                  ini adalah bentuk paling sederhana
Persamaan KVL untuk loop kanan bagian bawah tidak mudah ditentukan, karena ada dua arus yang arahnya saling berlawanan, yaitu pada R4. Karena arahnya yang berlawanan, maka tanda I2dan I3 juga berlawanan. Bergerak berlawanan arah jarum jam:
100(I1 + I2) + 300(I- I3) + 250I2 = 0                             ini adalah bentuk aslinya,
Keluarkan variabel yang berada dalam kurung, menjadi
100I1 + 100I2 + 300I2 – 300I3 + 250I2 = 0
Lalu disederhanakan menjadi
100I1 + 650I2 – 300I3 = 0
Coba perhatikan persamaan bentuk aslinya. Kita lihat nilai R4 yaitu 300 â„¦ dikalikan dengan perbedaan antara I2 dan I3 yaitu (I2 – I3). Ini menunjukkan bagaimana merepresentasikan efek dari dua arus mesh yang memiliki arah yang berlainan, melewati suatu komponen. Tetapi anda bebas menentukan, anda ingin menulis 300(I2-I3) atau ingin menulis 300(I3-I2) tergantung arah arus mesh yang anda ambil (sama atau berlawanan arah jarum jam), yang pasti tanda I2 dan I3adalah berlawanan. Analogi ini juga berlaku untuk R1 (pada persamaan KVL bagian kanan atas), dimana drop tegangannya adalah 150(I1+I3), karena I1 dan I3 keduanya sama-sama mempunyai arah dari bawah menuju atas R1, sehingga drop tegangan yang dihasilkan adalah bersama (tanda yang sama).
Jadi, kita sudah mempunyai dua persamaan. Kita  masih membutuhkan satu persamaan lagi untuk memperoleh solusinya. Persamaan ketiga ini sudah tentu diperoleh dari loop yang sebelah kiri. Untuk mendapatkan persamaannya kita mulai penjajakan dari baterai lalu bergerak searah jarum jam(tidak sama dengan arah arus mesh nya tidak apa-apa), menghasilkan:
24 – 150(I3 + I1) – 300(I3 – I2) = 0
Keluarkan variabel dari dalam kurung
24 – 150I3 – 150I1 – 300I3 + 300I2 = 0
Disederhanakan
-150I1 + 300I2 – 450I3 = -24
Karena kita sudah mempunyai tiga buah persamaan, kita bisa mendapatkan nilai I1, I2,dan I3.
300I1      + 100I2 + 150I3                 =             0
100I1      + 650I2                  – 300I3  =             0
-150I1    + 300I2                  – 450I3 =             -24
Solusinya adalah:
I1 = -93.793 mA
I= 77.241 mA
I3 = 136.092 mA
Tanda negatif pada I1, ini berati arah arus yang kita asumsikan tadi salah. Jadi, arah arus yang sebenarnya pada rangkaian adalah :
mesh 14
IR1 = I3 – I1 = 136.092 mA – 93.793 mA = 42.299 mA
IR3 = I1 – I2 = 93.793 mA – 77.241 mA = 16.552 mA
IR4 = I3 – I2 = 136.092 mA – 77.241 mA = 58.851 mA
I3 > I1 > I2
IR5 = I2 = 77.241 mA
Hitung drop tegangan pada masing-masing resistor
mesh 15
VR1 = IR1R1 = (42.299 mA)(150 Ω) = 6.3448 V
VR2 = IR2R2 = (93.793 mA)(50 Ω) = 4.6897 V
VR3 = IR3R3 = (16.552 mA)(100 Ω) = 1.6552 V
VR4 = IR4R4 = (58.851 mA)(300 Ω) = 17.6552 V
VR5 = IR5R5 = (77.241 mA)(250 Ω) = 19.3103 V
Contoh yang lain:
Temukan jalur baru untuk arus I3 sehingga arah arus I3 tidak berlawanan dengan arah I1 dan I2(sehingga arus I3 tidak “bertabrakan” dengan arus I2 di resisitor R4). Lalu tentukan nilai I1, I2, dan I3. Hitung arus yang melewati masing-masing resistor lalu Bandingkan hasilnya dengan contoh sebelumnya.
Solusi:
mesh 16
Buat jalur I
3 melewati R5, R3, dan R1 seperti ditunjukkan pada gambar:
Maka diperoleh bentuk asli persamaannya :
50I1 + 100(I1 +I2 + I3) + 150(I1 + I3) = 0
300I+ 250(I2 + I3) + 100(I1 + I2 + I3) = 0
24 – 250(I2+I3) – 100(I1+I2+I3) – 150(I1+I3)=0
Dengan menyederhanakan persamaan diatas,diperoleh persamaan:
300I1      + 100I2 + 250I3 =             0
100I1      + 650I2 + 350I3 =             0
-250I1    – 350I2   – 500I3   =             -24
Perhatikan bahwa polaritas yang berlawanan pada R4 berhasil dihindari.
Setelah dihitung diperoleh
I1 = -93.793 mA
I= -58.851 mA
I3 = 136.092 mA
Arus yang melewati masing-masing resistor adalah
IR1 = I1 + I3 = -93.793 mA + 136.092 mA = 42.299 mA
IR2 = I1 = -93.793 mA
IR3 = I1 + I2 + I3 = -93.793 mA -58.851 mA + 136.092 mA = -16.552 mA
IR4 = I2 = -58.851 mA
IR5 = I2 + I3 = -58.851 mA + 136.092 mA = 77.241 mA

Ternyata meskipun jalur I3 yang kita ambil berbeda dengan contoh sebelumnya, nilai arus yang melewati masing-masing resistor adalah sama dengan hasil pada contoh sebelumnya. Karena arus yang melewati masing-masing resistor adalah sama, maka tegangan dan polaritasnya juga akan sama.

SUMBER : http://elkaasik.com/metode-analisa-mesh-loop/

0 komentar:

Posting Komentar