Selasa, 10 April 2018

ADSL, SDSL, HOTSPOT, DAN WIFI

Standard

ADSL (Asychronus Digital Subscriber Line)

PENGERTIAN
ADSL sendiri merupakan kependekan dari Asychronus Digital Subscriber Line, yang apabila diartikan secara harfiah ke dalam bahasa Indonesia merupakan penerima jaringan digital secara asimetris. ADSL merupakan bentuk dari perkembangan DSL atau Digital Subscriber Line. Perebedaannya adalah, pentransferan data yang dilakukan oleh modem ADSL ini bersifat asimetrik, yang berarti memiliki kecepatan transfer data yang berbeda – beda dari satu sisi ke sisi yang lainnya.
Dengan adanya modem ADSL ini, maka dapat dimungkinkan untuk melakukan splitter, dimana pembicaraan telepon bisa tetap berjalan ketika modem sedang terhubung jg ake dalam jaringan internet. Jarak pancar dari ADLS ini cenderung sempit, dimana hanya berada pada rentang kira – kira 4 kilometer saja, dan biasanya digunakan di dalam area perkantoran.
Pada awalnya, modem ADSL masih menggunakan kabel telepon biasa, yang kemudian pada saat ini sudah bisa diaplikasikan dengan menggunakan kabel yang terbuat dari serat optik, yang lebih efisien dan juga cepat dalam menghantarkan sinyal dan juga paket data.

FUNGSI
Modem ADSL sendiri memiliki beberapa fungsi utama, berdasarkan pengaplikasiannya di masyarakat luas. Berikut in iadalah fungsi dari modem ADSL :
1.    Membagi penghantaran frekuensi
Fungsi modem ADLS yang pertama adalah dapat membagi penghantar frekuensi. Ketika melakukan koneksi dial up, maka frekuensi yang diterima tidak dapat terbagi, sehingga menyebabkan percakapan melalui telepon tidak dapat dilakukan ketika sedang melakukan koneksi internet.
Namun demikian, berkat adanya modem ADSL ini, frekuensi bisa terbagi menjadi 2, yaitu frekuensi tinggi yang digunakan untuk menghantarkan data dan melakukan koneksi internet, serta frekuensi rendah untuk percakapan melalui telepon dan juga Fax. Dengan menggunakan modem ADSL ini, maka anda sekarang sudah bisa melakukan percakapan sambil melakukan koneksi internet dengan menggunakan telepon anda secara bersamaan.
2.    Memberikan koneksi internet menggunakan telepon rumah
Sebagai perangkat keras jaringan komputer, Fungsi kedua adalah memberi kepraktisan bagi user. Hampir semua rumah memiliki jaringan kabel telepon rumah, yang nantinya bisa dikoneksikan ke dalam internet. Jaringan ini dengan menggunakan modem ADSL membuat pemilik rumah dapat dengan mudah melakukan koneksi internet, tanpa perlu repot melakukan setting. Karena biasanya, ketika seseorang akan berlangganan,modem ADSL sudah termasuk di dalam paket sehingga tidak perlu melakukan instalasi sendiri.

Kelebihan dan juga kekurangan modem ADSL
Sama halnya dengan fungsi router, modem ADSL juga memiliki beberapa kelebihan dan juga kekurangan. Yang pertama, adalah kelebihannya. Berikut ini adalah beberapa kelebihan dari modem ADSL :
1). Kelebihan
·         Bisa melakukan panggilan telepon sambil melakukan koneksi internet
·         Memiliki pembagian frekuensi data dan juga suara
·         Tidak membutuhkan instalasi kabel yang baru
Beberapa kelebihan dari modem ADSL tersebut membuat para penggunanya menjadi lebih nyaman dalam melakukan koneksi ke dalam jaringan internet, sehingga tidak perlu khawatir mengeai gangguan pada telepon rumah mereka ketika sedang melakukan koneksi internet. Namun demikian, ada beberapa kekurangan yang ternyata menyebabkan koneksi dengan menggunakan modem ADSL saat ini sudah tidak populer dan umum digunakan.
2).Kekurangan
Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari modem ADSL :
·         Belum mendukung penggunaan serat fiber
·         Dipengaruhi oleh jarak antara telepon dengan PC, ataupun jarak antara Telepon dengan gardu, semakin jauh, maka kecepatan akan semakin melambat, begitu pula sebaliknya
·         Penggunaan modem ADSL hanya didukung oleh sedikit sistem operasi, Sistem operasi seperti Mac OS tidak mendukung fungsi dari modem ADSL
·         Adanya load coil, yang sering mengganggu kinerja modem, karena dapat menyebabkan ketidakcocokan jalur dari modem ADSL
·         Kecepatan yang tidak stabil, tergantung dari kondisi tinggi tiang yang dimiliki oleh ISP sebagai penyedia layanan modem ADSL.
·         Kualitas dari koneksi Internet tergantung dari kondisi cuaca
Kekurangan tersebut saat ini membuat penggunaan dari modem ADSL menjadi kurang populer. Maka dari itu, saat ini lebih banyak digunakan konektivitas menggunakan wirelles ataupun fiber optic yang memberikan kecepatan internet lebih cepat dibandingkan menggunakan modem ADSL.

SDSL(Single or Symmetric Digital Subscriber Line)
Layanan SDSL, Symmetric Digital Subscriber Line adalah layanan akses Internet kecepatan tinggi dengan pencocokan upstream dan downstream kecepatan data. Artinya, data dapat dikirim ke Internet dari mesin klien atau diterima dari Internet dengan ketersediaan bandwidth yang sama di kedua arah. Dari fitur ini kita bisa tahu bahwa layanan ini sangat baik dari segi kecepatan.
Biasanya, layanan DSL adalah asimetris (ADSL), dengan sebagian besar bandwidth yang disediakan untuk menerima data, tidak mengirimnya. Layanan SDSL biasanya digunakan oleh perusahaan dengan kehadiran kebutuhan Web, VPN, extranet atau intranet. Dalam kasus ini client server mungkin diperlukan untuk meng-upload sejumlah besar data ke Internet secara teratur. ADSL akan lambat dan tidak memadai untuk tujuan ini, karena bandwidth yang tersedia untuk upload biasanya kurang dari 1 megabit per detik (mbps). Bandwidth yang SDSL bisa setinggi 7 mbps di kedua arah.
Sebuah penawaran penyedia layanan SDSL menawarkan nilai yang berbeda untuk berbagai harga. Semakin cepat laju data, semakin mahal harga layanannya. Biasanya, kontrak jangka panjang yang diperlukan untuk layanan SDSL terlepas dari kelas yang dipilih.
SDSL menggunakan frekuensi digital dalam perjalanan lintas telepon untuk mengirim dan menerima data. Bila menggunakan saluran telepon untuk SDSL, line telepon dan faks harus dihentikan. Oleh karena itu line khusus, atau tambahan diperlukan untuk layanan SDSL. Ini berbeda dari ADSL, yang “menyisakan ruang” untuk kedua peralatan telepon analog standar dan sinyal digital, sehingga seseorang dapat berbicara di telepon atau menggunakan mesin fax saat online.
Layanan SDSL adalah layanan “always on”, yang berarti bahwa komputer ini aktif terhubung ke Internet. Jika komputer aktif, koneksi internet akan terus aktif. Â SDSL memerlukan layanan modem SDSL, biasanya diberikan oleh penyedia layanan Internet. Modem SDSL kemungkinan akan membutuhkan same-vendor peralatan di LAN, DSL atau chipset.
Selain bisnis, SDSL juga dapat melayani individu yang membutuhkan kecepatan upload tinggi. Berbagi jaringan komputer misalnya, telah menjadi sangat populer, dan dengan itu kebutuhan untuk program upload dan file – file sering sangat besar. SDSL adalah pilihan yang baik untuk berbagi jaringan kelas berat, selama pengguna memiliki saluran telepon lain untuk mendedikasikan ke layanan tersebut atau memilih untuk menghentikan layanan telepon saat online.
SDSL tidak tersedia di semua area dan kecepatan mungkin bervariasi tergantung pada jarak fisik Anda dari hub lokal. SDSL juga lebih mahal daripada ADSL, tapi juga mempunyai beda bagi mereka yang menuntut kebutuhan prima

Hotspot
HOTSPOT adalah jaringan komputer swadaya masyarakat dalam ruang lingkup kecil paling jauh 5KM melalui media kabel atau Wireless 2.4 Ghz dan Hotspot sebagai sarana komunikasi rakyat yang bebas dari undang-undang dan birokrasi pemerintah. Pemanfaatan HOTSPOT ini dapat dikembangkan sebagai forum komunikasi online yang efektif bagi warga untuk saling bertukar informasi, mengemukakan pendapat, melakukan polling ataupun pemilihan ketua RT atau RW dan lain-lain yang bebas tanpa dibatasi waktu dan jarak melalui media e-Mail/Chatting/Web portal, disamping fungsi koneksi internet yang menjadi fasilitas utama. Bahkan fasilitas tersebut dapat dikembangkan hingga menjadi media telepon gratis dengan teknologi VoIP.
Tujuan Membangun Hotspot :
a.       Turut serta dalam pengembangan internet murah di masyarakat.
b.      Membangun komunitas yang sadar akan kehadiran teknologi informasi dan internet.
c.       Sharing informasi dilingkungan RT/RW atau Komplek perumahan sehingga masyarakat lebih peduli terhadap lingkungan disekitarnya.
d.      Mempromosikan setiap kegiatan masyarakat RT/RW ke Internet sehingga komunitas tersebut dapat lebih di kenal dan bisa dijadikan sarana untuk melakukan bisnis internet.
Tujuan lain dari HOTSPOT adalah membuat semacam Intranet yang berisi berbagai macam informasi tentang kegiatan yang ada di lingkungan sekitar. Dengan tersambungnya rumah-rumah ke jaringan Internet secara terus-menerus dan tidak terputus, maka bisnis internet diharapkan akan semakin marak termasuk pemanfaatan internet untuk pembayaran tagihan telpon, listrik, pengecekan Saldo Bank , pemesanan tiket Pesawat dll.
Berapa Investasi Yang Dibutuhkan
Untuk Mendirian HOTSPOT ini, ada 2 biaya yang akan dikeluarkan yakni biaya investasi awal dan biaya iuran perbulan. Biaya investasi awal adalah biaya yang hanya dikeluarkan sekali yakni biaya untuk pembangunan infrastrukur. Sedangkan biaya iuran bulanan dan biaya operator adalah biaya yang akan dikeluarkan setiap bulan untuk membayar ke penyedia internet dimana besaranya akan tergantung dari besar bandwith atau kapasitas saluran yang akan disewa.
Besaran biaya untuk iuran bulanan ini juga tergantung dari banyaknya pelanggan yang tergabung. Untuk koneksi Internet direncakan akan menggunakan jasa layanan Telkom yakni Speedy walau terkadang agak lambat untuk jam – jam tertentu. Yang termasuk biaya investasi awal adalah biaya untuk pembuatan Netwotk (jaraingan) antar RT RW dan biaya penyediaan perlengkapan untuk pemakai/warga yang ingin bergabung. Yang termasuk biaya yang akan dikeluarkan oleh calon pelanggan untuk pemenuhan perlengkapan adalah pembelian Komputer/Notebook, Wireless Card dan Antena Penyebar / Penerima, Aksespoint, PaketWifi dll.
Untuk memulai proyek HOTSPOT harus ada tempat yang akan dijadikan sebagai Central (server) HOTSPOT yakni tempat untuk mengelola system jaringan atau tempat akan diletakanya server perangkat modem, Billing Server, Access Point dan Switch dan juga sebagai tempat untuk mendistribusikan koneksi internet keseluruh pelanggan /rumah setiap anggota. Untuk mendistribusikan koneksi internet keseluruh pelanggan maka ada dua cara yang umunya ditempuh yakni dengan menggunakan sistem kabel (UTP) dan sistem Wireless.
Dengan berbagai pertimbangan termasuk letak rumah para pelanggan yang tersebar maka sistem kabel tidak akan efisien jika harus menarik satu kabel kesetiap pelanggan/rumah karena jarak serta kontur tanah yang tidak rata. Dengan pertimbangan efesiensi dan efektifitas termasuk kemudahan maintenance maka kami usulkan untuk menggunakan system Wireless ketika akan mendistribusikan koneksi internet kesetiap rumah termasuk pembentukan sistem jaringan komputer atau Local Area Network (LAN). Peralatan Yang Dibutuhkan Klient (Calon Pelanggan) Setiap warga yang ingin bergabung dalam komunitas HOTSPOT ini maka peralatan yang dibutuhkan adalah : -
a.       PC Desktop/Notebook.
b.      Kartu Wireless ( untuk komputer/Notebook yang belum memilki Card Wireless/WiFi)
c.       Antena Wifi Yagi, Panel, Grid, dll.
d.      Akses Point (AP/Radio).

Wifi (Nircable Technology)
Pengertian Jaringan Wi-Fi – Sahabat Pustakers, pada kesempatan kali ini, Pustaka sekolah akan share informasi mengenai pengertin jaringan Wi-Fi. Wi-Fi merupakan kependekan dari “Wireless Fidelity”, memiliki pengertian yaitu sekumpulan standar yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area Networks – WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan transfernya. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk pengunaan perangkat nirkabel dan Jaringan Local (LAN), namun saat ini lebih banyak digunakan untuk mengakses internet. Hal ini memungkinan seseorang dengan komputer dengan kartu nirkabel (wireless card) atau personal digital assistant (PDA) untuk terhubung dengan internet dengan menggunakan access point (atau dikenal dengan hotspot) terdekat.Spesifikasi Wi-FiWi-Fi dirancang berdasarkan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a, 802.11b, 802.11g, and 802.11n. Spesifikasi b merupakan produk pertama Wi-Fi. Variasi g dan n merupakan salah satu produk yang memiliki penjualan terbanyak pada 2005. Di banyak bagian dunia, frekuensi yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna tidak diperlukan untuk mendapatkan ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a menggunakan frekuensi yang lebih tinggi dan oleh sebab itu daya jangkaunya lebih sempit, lainnya sama.Versi Wi-Fi yang paling luas dalam pasaran AS sekarang ini (berdasarkan dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. Dengan begitu mengijinkan operasi dalam 11 channel (masing-masing 5 MHz), berpusat di frekuensi berikut:
           Channel 1 – 2,412 MHz;
           Channel 2 – 2,417 MHz;
           Channel 3 – 2,422 MHz;
           Channel 4 – 2,427 MHz;
           Channel 5 – 2,432 MHz;
           Channel 6 – 2,437 MHz;
           Channel 7 – 2,442 MHz;
           Channel 8 – 2,447 MHz;
           Channel 9 – 2,452 MHz;
           Channel 10 – 2,457 MHz;
           Channel 11 – 2,462 MHz
Secara teknis operasional, Wi-Fi merupakan salah satu varian teknologi komunikasi dan informasi yang bekerja pada jaringan dan perangkat WLANs (wireless local area network). Dengan kata lain, Wi-Fi adalah nama dagang (certification) yang diberikan pabrikan kepada perangkat telekomunikasi (Internet) yang bekerja di jaringan WLANs dan sudah memenuhi kualitas interoperability yang dipersyaratkan.
Teknologi Internet berbasis Wi-Fi dibuat dan dikembangkan sekelompok insinyur Amerika Serikat yang bekerja pada Institute of Electrical and Electronis Engineers (IEEE) berdasarkan standar teknis perangkat bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak hanya mampu bekerja di jaringan WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless Metropolitan Area Network (WMAN).
Karena perangkat dengan standar teknis 802.11b diperuntukkan bagi perangkat WLAN yang digunakan di frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim disebut frekuensi ISM (Industrial, Scientific dan Medical). Sedang untuk perangkat yang berstandar teknis 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi perangkat WMAN atau juga disebut Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita frekuensi 5 GHz.
Tingginya animo masyarakat –khususnya di kalangan komunitas Internet– menggunakan teknologi Wi-Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Pertama, kemudahan akses. Artinya, para pengguna dalam satu area dapat mengakses Internet secara bersamaan tanpa perlu direpotkan dengan kabel.
Konsekuensinya, pengguna yang ingin melakukan surfing atau browsing berita dan informasi di Internet, cukup membawa PDA (pocket digital assistance) atau laptop berkemampuan Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access point atau hotspot. Menjamurnya hotspot di tempat-tempat tersebut –yang dibangun oleh operator telekomunikasi, penyedia jasa Internet bahkan orang perorangan– dipicu faktor kedua, yakni karena biaya pembangunannya yang relatif murah atau hanya berkisar 300 dollar Amerika Serikat. Peningkatan kuantitas pengguna Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang semakin menggejala di berbagai belahan dunia, telah mendorong Internet service providers (ISP) membangun hotspot yang di kota-kota besar dunia.
Wi-Fi (Wireless Fidelity) adalah koneksi tanpa kabel seperti handphone dengan mempergunakan teknologi radio sehingga pemakainya dapat mentransfer data dengan cepat dan aman. Wi-Fi tidak hanya dapat digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan. Karena itu banyak orang mengasosiasikan Wi-Fi dengan ?Kebebasan? karena teknologi Wi-Fi memberikan kebebasan kepada pemakainya untuk mengakses internet atau mentransfer data dari ruang meeting, kamar hotel, kampus, dan café-café yang bertanda ?Wi-Fi Hot Spot?. Juga salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kecepatannya yang beberapa kali lebih cepat dari modem kabel yang tercepat. Jadi pemakai Wi-Fi tidak lagi harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja.
Tapi Wi-Fi hanya dapat di akses dengan komputer, laptop, PDA atau Cellphone yang telah dikonfigurasi dengan Wi-Fi certified Radio. Untuk Laptop, pemakai dapat menginstall Wi-Fi PC Cards yang berbentuk kartu di PCMCIA Slot yang telah tersedia. Untuk PDA, pemakai dapat menginstall Compact Flash format Wi-Fi radio di slot yang telah tersedia. Bagi pengguna yang komputer atau PDA – nya menggunakan Windows XP, hanya dengan memasangkan kartu ke slot yang tersedia, Windows XP akan dengan sendirinya mendeteksi area disekitar Anda dan mencari jaringan Wi-Fi yang terdekat dengan Anda.


Dermawan, Candra. 2003. Menengok Perkembangan Teknologi Broadband ADSL
http://www.poltekindonusa.ac.id/wp-content/uploads/2016/11/2_Eko_Purwanto.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/90488-ID-pentingnya-penggunaan-jaringan-wi-fi-dal.pdf

OSI LAYER

Standard


 OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) LAYER

Pengertian Osi layer
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan (layer) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. Serta dalam mendesain suatu jaringan kita harus memperhatikan arsitektur standar yang telah dibuat oleh sebuah badan dunia (ISO). ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ).

OSI secara konseptual terbagi kedalam 7 lapisan dimana masing masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik seperti yang akan dipaparkan penjelasannya dibawah.
Prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah
1.      Sebuah laer harus dibuat bila dierlukan tingkat abstraksi yang berbeda
2.      Setiap layer hars memiiliki fungsi tertentu
3.      Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuistsndart rotokol international
4.      Batas batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface

Berikut ini akan dijelaskan detail dari masing masing lapiasan dari OSI :

1.      Layer Pertama Yaitu Phisical
Lapisan ini bertanggung jawab untuk mengaktifkan dan mengatur physical interface jaringan komputer. Pada lapiasan ini hubungan dari perangat keras diatur, seperti antara DCE dn DTE. Interface yang digunakan pada lapisan ini adalh 10 BaseT,100baseTX, V35, X21 dan HSSI. Perlu  diingat DCE (Data  Communication Equipment)  adalah circuit  terminating yang  ada  dalam  sebuah provider, sedangkan DTE(Data Terminal Equipment) adalah yang digunakan oleh para penggunanya. Physical berfungsi dalam pengiriman raw bit ke chane komunikasi
Device yang dibutuhkan adalah HUB, HUB disini adalah berfungsi sebagai repeat.

2.      Layer Kedua Yaitu Data Link
Lapisan ini mengatur topology jaringan, error notification dan flow control. Tugas utama dari data link layer adalah sebagai fasilits transmisi raw data dan mentransmisikan data tersebut kedalam saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Perlu diketahui bahwa tergantung pada layer inilah rusak, hilangnya dan duplikasi frame di perbaiki.
Dua buah sub layer yang ada dalam Data Link :

a. Media Access Control (MAC) 802.3
Menentukan bagaimana paket ditempatkan di media
b.Logical Link Control (LLC) 802.2

Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi protokol-protoko layer Network dan kemudian melakukan enkapsulapsi terhadapnya.
 Pada lapisan ini device yang dibutuhkan adalah Switch dan Bridge
 Protokol : PPP dan SLIP

3.      Layer Ketiga yaitu Network Layer
Network Layer berfungsi untuk mengendalikan operasi subnet dan meneruskan paket paket dari satu node ke node yang lain dalam jaringan. Masalah desain yang penting dalah bagaimana menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya.
Dua jenis data yang yang digunakan di layer Network :
a.       Paket data
Digunakan untuk mengangkut data pengguna melewati internetwork.
Routed Protocols : Sebuah potokol yang digunakan untuk mendukung lalu lintas data. Protokol yang digunakan IP dan IPX
b.      Paket Update Rute
Melakukan update terhadap router terdekat tentang network yang terhubung dengan semua router di internetwork.
Protokol yang digunakan contohnya adalah RIP, EIGRP, dan OSPF Contoh Routing Protokol (Protokol yang melakukan update rute)



Keterangan gambar :
Device : Router
Network : diibaratkan merupakan sebuah tanda jalan dalam berbagai bahasa yang berbeda yang diucapkan olehwarga di sebuah jalan.
Matrik : jarak ke network yang remote.

4.      Layer Empat Yaitu Transport Layer

Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer dan memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu dan meneruskan data ke network layer dan menjamin bahwa semua potongan tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu semua hal yang dilakukan tersebut harus dilakuka secara efisisn dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardwaare yang tudak dapat dihindari. Ada dua jenis hubungan pada lapisan ini yang penting untuk diketahi yaitu :

a. Connection Oriented Hubungan ini disebut Connection Oriented karena didukung oleh Transmision Control Protocol (TCP) dengan menggunakan port 6. Hubungan realiable, karna setiap session bergaransi (paket yang dikirim asli dari sumber yang sebenarnya).

3 langkah pengiriman yang dilakukan connection oriented adalah :

1.      Mengadakan hubungan-hubungan dan membangun jalur pengirim dan penerima
2.      Pengiriman paket-paket data dikirim lewat jalur yang telah dibangun
3.      Pemutusan hubungan yang tidak dipakai lagi dan diputuskan Gambaran dari sebuah connection oriented.



Ciri-ciri connection oriented :
1.      Semua paket mendapat acknowledgement dari penerima
2.      Paket yyang dikirim akan dikirim ulang
3.      Paket-paket yang diurut kembali (squence) misalnya berdasarkan waktu pengirimannya.

b.Connectionless Oriented Hubungan connectonless-Oriented yang ditunjang oleh User Datagram Protocol (UDP) dengan menggunakan port 17 merupakan hubungan yang tidak realible karena tidak bergaransi. Pengirim tidak mengirimkan kembali tanda terima dan paket-paket tidak diurutkan kembali seperti asalnya.



5.      Layer kelima yaitu Session Layer
Session layer mengijinkan para pngguna untuk memetapkan session dengan pengguna lain. Layer ini membuka memgatur dan menutup suatu session antara aplikasi-aplikasi. Proses-proses yang terjadi dalam timesharing system :
a.       Pengguna dapat melakukan timesharing system
b.      Pengendalian dialog
c.       Memungkinkan lalulintas data berjalan dua arah.
d.      Sinkronisasi. Protokol yang berfungsi pada lapis ini adalah : NFS, NETBEUI,RPC,SQL,X windows systems, Apple Talk Session Protocol (ASP) Digital Network Architecture Session Control Program (DNASCP)

6.      Layer ke enam yaitu Presentation Layer
Presentation Layer melakukan fungsi fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan fungsi fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertetu. Selain memberikan sarana sarana pelayanan untuk konversi, format da enskripsi data, presentatio layer juga bekerja dengan file berformat ASCII, EBCDIC, JPEG, MPEG, TIFF, PICT, MIDI dan Quick Time.
Proses proses yang terjadi dalam Presentation layer :
a.       Layer ini tak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah
b.      Terjadinya encoding data
c.       Terjadi Encoding standart (agar dua buah komputer dapat saling berkomunikasi walaupun berbeda layer presentation) yang akan digunakan dalam saluran. 
 

7.      Layer ketujuh yaitu Application Layer
Lapisan ini bertugas memberikan sarana pelayanan langsung pada user, yang berupa aplikasi-aplikasi dan mengadakan komunikasi dari program ke program. Jika kita mencari suatu file dari server untuk digunakan sebagai aplikasi pengolah kata, maka proses ini bekerja melalui layer ini. Demikian pula jika kita mengirimkan email, browsing internet, chatting, membuka telnet session, atau menjalankan FTP, maka semua proses tersebut dilaksanakan di layer ini.
Proses-proses yang terjadi dalam Application Layer :
a.       Pemindahan file
b.      Proses surat menyurat lewat email
c.       Remote job entry 4. Direktory look up 






DAFTAR PUSTAKA

Melwin Syafrizal , Pengantar Jaringan Komputer,  Penerbit Andi,  2005
Todd Lammle, CCNA Cisco Certified Network Associate Study Guide : Ujian 640-801, Elexmedia,  2005
www.escotal.com