Selasa, 10 April 2018

OSI LAYER

Standard


 OPEN SYSTEM INTERCONNECTION (OSI) LAYER

Pengertian Osi layer
Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Organization for Standardization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Dalam arsitektur jaringan komputer, terdapat suatu lapisan-lapisan (layer) yang memiliki tugas spesifik serta memiliki protokol tersendiri. Serta dalam mendesain suatu jaringan kita harus memperhatikan arsitektur standar yang telah dibuat oleh sebuah badan dunia (ISO). ISO (International Standard Organization) telah mengeluarkan suatu standard untuk arsitektur jaringan komputer yang dikenal dengan nama Open System Interconnection ( OSI ).

OSI secara konseptual terbagi kedalam 7 lapisan dimana masing masing lapisan memiliki fungsi jaringan yang spesifik seperti yang akan dipaparkan penjelasannya dibawah.
Prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah
1.      Sebuah laer harus dibuat bila dierlukan tingkat abstraksi yang berbeda
2.      Setiap layer hars memiiliki fungsi tertentu
3.      Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuistsndart rotokol international
4.      Batas batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi yang melewati interface

Berikut ini akan dijelaskan detail dari masing masing lapiasan dari OSI :

1.      Layer Pertama Yaitu Phisical
Lapisan ini bertanggung jawab untuk mengaktifkan dan mengatur physical interface jaringan komputer. Pada lapiasan ini hubungan dari perangat keras diatur, seperti antara DCE dn DTE. Interface yang digunakan pada lapisan ini adalh 10 BaseT,100baseTX, V35, X21 dan HSSI. Perlu  diingat DCE (Data  Communication Equipment)  adalah circuit  terminating yang  ada  dalam  sebuah provider, sedangkan DTE(Data Terminal Equipment) adalah yang digunakan oleh para penggunanya. Physical berfungsi dalam pengiriman raw bit ke chane komunikasi
Device yang dibutuhkan adalah HUB, HUB disini adalah berfungsi sebagai repeat.

2.      Layer Kedua Yaitu Data Link
Lapisan ini mengatur topology jaringan, error notification dan flow control. Tugas utama dari data link layer adalah sebagai fasilits transmisi raw data dan mentransmisikan data tersebut kedalam saluran yang bebas dari kesalahan transmisi.
Perlu diketahui bahwa tergantung pada layer inilah rusak, hilangnya dan duplikasi frame di perbaiki.
Dua buah sub layer yang ada dalam Data Link :

a. Media Access Control (MAC) 802.3
Menentukan bagaimana paket ditempatkan di media
b.Logical Link Control (LLC) 802.2

Bertanggung jawab untuk mengidentifikasi protokol-protoko layer Network dan kemudian melakukan enkapsulapsi terhadapnya.
 Pada lapisan ini device yang dibutuhkan adalah Switch dan Bridge
 Protokol : PPP dan SLIP

3.      Layer Ketiga yaitu Network Layer
Network Layer berfungsi untuk mengendalikan operasi subnet dan meneruskan paket paket dari satu node ke node yang lain dalam jaringan. Masalah desain yang penting dalah bagaimana menentukan route pengiriman paket dari sumber ke tujuannya.
Dua jenis data yang yang digunakan di layer Network :
a.       Paket data
Digunakan untuk mengangkut data pengguna melewati internetwork.
Routed Protocols : Sebuah potokol yang digunakan untuk mendukung lalu lintas data. Protokol yang digunakan IP dan IPX
b.      Paket Update Rute
Melakukan update terhadap router terdekat tentang network yang terhubung dengan semua router di internetwork.
Protokol yang digunakan contohnya adalah RIP, EIGRP, dan OSPF Contoh Routing Protokol (Protokol yang melakukan update rute)



Keterangan gambar :
Device : Router
Network : diibaratkan merupakan sebuah tanda jalan dalam berbagai bahasa yang berbeda yang diucapkan olehwarga di sebuah jalan.
Matrik : jarak ke network yang remote.

4.      Layer Empat Yaitu Transport Layer

Fungsi dasar transport layer adalah menerima data dari session layer dan memecah data menjadi bagian-bagian yang lebih kecil bila perlu dan meneruskan data ke network layer dan menjamin bahwa semua potongan tersebut bisa tiba di sisi lainnya dengan benar. Selain itu semua hal yang dilakukan tersebut harus dilakuka secara efisisn dan bertujuan dapat melindungi layer-layer bagian atas dari perubahan teknologi hardwaare yang tudak dapat dihindari. Ada dua jenis hubungan pada lapisan ini yang penting untuk diketahi yaitu :

a. Connection Oriented Hubungan ini disebut Connection Oriented karena didukung oleh Transmision Control Protocol (TCP) dengan menggunakan port 6. Hubungan realiable, karna setiap session bergaransi (paket yang dikirim asli dari sumber yang sebenarnya).

3 langkah pengiriman yang dilakukan connection oriented adalah :

1.      Mengadakan hubungan-hubungan dan membangun jalur pengirim dan penerima
2.      Pengiriman paket-paket data dikirim lewat jalur yang telah dibangun
3.      Pemutusan hubungan yang tidak dipakai lagi dan diputuskan Gambaran dari sebuah connection oriented.



Ciri-ciri connection oriented :
1.      Semua paket mendapat acknowledgement dari penerima
2.      Paket yyang dikirim akan dikirim ulang
3.      Paket-paket yang diurut kembali (squence) misalnya berdasarkan waktu pengirimannya.

b.Connectionless Oriented Hubungan connectonless-Oriented yang ditunjang oleh User Datagram Protocol (UDP) dengan menggunakan port 17 merupakan hubungan yang tidak realible karena tidak bergaransi. Pengirim tidak mengirimkan kembali tanda terima dan paket-paket tidak diurutkan kembali seperti asalnya.



5.      Layer kelima yaitu Session Layer
Session layer mengijinkan para pngguna untuk memetapkan session dengan pengguna lain. Layer ini membuka memgatur dan menutup suatu session antara aplikasi-aplikasi. Proses-proses yang terjadi dalam timesharing system :
a.       Pengguna dapat melakukan timesharing system
b.      Pengendalian dialog
c.       Memungkinkan lalulintas data berjalan dua arah.
d.      Sinkronisasi. Protokol yang berfungsi pada lapis ini adalah : NFS, NETBEUI,RPC,SQL,X windows systems, Apple Talk Session Protocol (ASP) Digital Network Architecture Session Control Program (DNASCP)

6.      Layer ke enam yaitu Presentation Layer
Presentation Layer melakukan fungsi fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan fungsi fungsi tertentu yang diminta untuk menjamin penemuan sebuah penyelesaian umum bagi masalah tertetu. Selain memberikan sarana sarana pelayanan untuk konversi, format da enskripsi data, presentatio layer juga bekerja dengan file berformat ASCII, EBCDIC, JPEG, MPEG, TIFF, PICT, MIDI dan Quick Time.
Proses proses yang terjadi dalam Presentation layer :
a.       Layer ini tak mengijinkan pengguna untuk menyelesaikan sendiri suatu masalah
b.      Terjadinya encoding data
c.       Terjadi Encoding standart (agar dua buah komputer dapat saling berkomunikasi walaupun berbeda layer presentation) yang akan digunakan dalam saluran. 
 

7.      Layer ketujuh yaitu Application Layer
Lapisan ini bertugas memberikan sarana pelayanan langsung pada user, yang berupa aplikasi-aplikasi dan mengadakan komunikasi dari program ke program. Jika kita mencari suatu file dari server untuk digunakan sebagai aplikasi pengolah kata, maka proses ini bekerja melalui layer ini. Demikian pula jika kita mengirimkan email, browsing internet, chatting, membuka telnet session, atau menjalankan FTP, maka semua proses tersebut dilaksanakan di layer ini.
Proses-proses yang terjadi dalam Application Layer :
a.       Pemindahan file
b.      Proses surat menyurat lewat email
c.       Remote job entry 4. Direktory look up 






DAFTAR PUSTAKA

Melwin Syafrizal , Pengantar Jaringan Komputer,  Penerbit Andi,  2005
Todd Lammle, CCNA Cisco Certified Network Associate Study Guide : Ujian 640-801, Elexmedia,  2005
www.escotal.com

0 komentar:

Posting Komentar